Servis Kami

Produk

Menjadi Penyedia Jasa “ Konsultan Manajemen “ yang terbaik dan di Idolakan oleh semua Klien dan Customer.

Produk Servis Kami

Konsultasikan Kebutuhan Anda!

blank
ISO 9001 (Quality Management System)

ISO 9001:2015 adalah standar internasional untuk sistem manajemen mutu (Quality Management System/QMS).

Standar ini diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) dan memberikan kerangka kerja yang dapat digunakan oleh organisasi di berbagai industri untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

ISO 9001:2015 menetapkan prinsip-prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh organisasi yang ingin memperoleh sertifikasi ISO 9001. Beberapa prinsip ini termasuk fokus pada pelanggan, kepemimpinan yang kuat, keterlibatan karyawan, pendekatan proses dalam manajemen, peningkatan berkelanjutan, pendekatan berdasarkan bukti-bukti untuk pengambilan keputusan, dan manajemen hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok.

Organisasi yang menerapkan ISO 9001:2015 diharapkan untuk membangun sistem manajemen mutu yang efektif, mengidentifikasi risiko dan peluang, meningkatkan efisiensi operasional, dan secara konsisten memberikan produk dan layanan yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Sertifikasi ISO 9001:2015 dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra bisnis bahwa organisasi tersebut memiliki sistem manajemen mutu yang solid dan dapat diandalkan.

IATF 16949 (International Automotive Task Force)

IATF 16949 adalah standar industri global dan memberikan serangkaian metode dan teknik yang terstandardisasi untuk produk umum dan pengembangan proses untuk perusahaan otomotif di seluruh dunia.

ISO 45001 (Safety Management System)

ISO 45001 adalah suatu standar global dalam sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Standar ini membantu perusahaan atau organisasi Anda untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko K3 di tempat kerja, serta meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan secara berkelanjutan. 

Implementasi ISO 45001 adalah upaya penting yang dapat membantu perusahaan Anda dalam memenuhi persyaratan hukum, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta memperkuat reputasi perusahaan di mata pelanggan dan pihak berkepentingan.

ISO 14001 (Environmental Management System)

ISO 14001 adalah standar internasional yang menetapkan pendekatan terstruktur untuk perlindungan lingkungan.

Standar ini memungkinkan organisasi dari semua ukuran untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan untuk memberikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan terhadap lingkungan.

ISO 22000 (Food Safety Management System)

ISO 22000:2018 adalah standar internasional yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keamanan pangan dengan sistem manajemen yang komprehensif, memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan keamanan pangan di seluruh rantai pasokan.

Penerapan sistem ISO 22000:2018 dalam industri pangan memerlukan pemahaman mendalam tentang beberapa poin penting yang menjadi dasar standar ini. Berikut adalah poin-poin utama yang perlu diperhatikan antara lain manajemen risiko dan analisa bahaya; Komunikasi yang Efektif; Penerapan Prasyarat Program (PRP); Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang Terpadu; Tinjauan Manajemen dan Perbaikan Berkelanjutan; Kepatuhan terhadap Peraturan dan Persyaratan Pelanggan; Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat; Audit Internal dan Verifikasi; Peningkatan Kompetensi dan Kesadaran Karyawan; serta Dokumentasi dan Catatan. Penerapan poin-poin ini dalam sistem manajemen keamanan pangan akan membantu organisasi untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, berkualitas, dan sesuai dengan standar internasional, serta memperkuat kepercayaan konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.

ISO 17025 (Laboratory Management System)

ISO 17025 adalah standar internasional yang mengatur kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini mengacu pada persyaratan manajemen kualitas, teknis, dan administratif yang diperlukan untuk memastikan bahwa laboratorium dapat memberikan hasil yang konsisten, akurat, dan dapat diandalkan.

ISO 17020 (Inspection Management System)

SNI ISO 17020 adalah Akreditasi untuk Sistem Manajemen Mutu Jasa Inspeksi berstandar internasional. Aspek yang lebih ditekankan dalam jasa inspeksi yang membutuhkan akreditasi ini adalah technical competency. Akreditasi ini dapat memberikan jaminan bahwa manajemen mutu jasa perusahaan berjalan baik dan dapat dipercaya oleh konsumen.

SNI (Standard Nasional Indonesia)

SNI atau Standar Nasional Indonesia adalah serangkaian pedoman dan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) Republik Indonesia. SNI dirancang untuk memastikan kualitas, keselamatan, dan kepatuhan produk, proses, dan layanan yang ada di Indonesia.

SNI memiliki peran penting dalam berbagai sektor, mulai dari industri, perdagangan, pertanian, makanan, konstruksi, kesehatan, hingga lingkungan. Setiap sektor memiliki standar sendiri yang mengatur persyaratan teknis, metode pengujian, serta prosedur penilaian kesesuaian.

Pemerintah Indonesia memiliki peran aktif dalam mendorong penggunaan SNI dengan melakukan penyuluhan, pembinaan, serta sertifikasi. Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga terus mengembangkan dan memperbarui standar SNI sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.

CSMS (Contractor Safety Management System)

CSMS ( Contractor Safety Management System)  adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan. CSMS merupakan sistem komprehensif dalam pengelolaan kontraktor sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan pekerjaan. 

CSMS ini berupa dokumen yang berisi suatu mekanisme kontrol, monitor dan memperbaiki penyelenggaraan / pelaksanaan program K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja ).

BPM (Business Process Management)

Business process management adalah tahapan yang dibuat secara sistematis untuk memastikan semua proses yang menunjang kegiatan bisnis berjalan dengan lancar.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pasti ada proses yang terjadi dalam menghasilkan produk entah berupa barang maupun jasa.

Business process management adalah komponen penting dalam menjalankan suatu aktivitas usaha. Tanpa rencana bisnis dan proses, maka sistem bisnis yang terbentuk tidak akan efisien.

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)

HACCP adalah sebuah metode sistematis berbasis sains yang mengidentifikasi risiko bahaya tertentu dan tindakan pengendaliannya untuk memastikan keamanan dari produk pangan yang diproduksi. Berfokus pada pencegahan, HACCP dapat membantu perubahan termasuk merancang peralatan dan prosedur pengolahan.

5R/5S (House Keeping Management)

5S adalah singkatan dari 5 kata dalam bahasa jepang yang diawali oleh huruf S; Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.

Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menterjemahkan 5S sebagai 5R; Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin).

5S adalah istilah Jepang untuk menggambarkan secara sistematik praktek housekeeping yang baik. Berasal dari Jepang dan terbukti efektif dibeberapa negara.

5S adalah filosofi dan cara bagi suatu organisasi dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja dengan tujuan efesiensi dengan cara mengurangi adanya buangan (waste) baik yang bersifat barang atau peralatan maupun waktu.

Penataan Housekeeping dikenal sebagai awal dan merupakan pendekatan
paling efektif dalam membangun suatu bangunan dalam beberapa usaha peningkatan produktivitas dan dapat diterapkan secara kombinasi dengan sistem manajemen lain.

BSCI ( Business Social Compliance Initiative )

Business Social Compliance Initiative (BSCI) adalah sistem manajemen rantai pasokan yang mendukung perusahaan untuk mendorong kepatuhan sosial dan peningkatan dalam pabrik dan pertanian dalam rantai pasokan global mereka. BSCI menerapkan prinsip standar ketenagakerjaan internasional yang melindungi hak-hak pekerja seperti konvensi dan deklarasi Organisasi Buruh Internasional (ILO), Prinsip-prinsip Panduan PBB (PBB) tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia dan pedoman untuk perusahaan multinasional dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan (OECD).

URSA (Understanding the Responsible Sourcing Audit )

URSA (Understanding Responsible Sourcing Audit) adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Unilever untuk menilai praktik pemasok di berbagai area penting di luar protokol yang diterima industri. Dengan mencakup berbagai kriteria, URSA bertujuan untuk memastikan bahwa pemasok tidak hanya mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku tetapi juga memenuhi standar ketat Unilever untuk pengadaan yang bertanggung jawab.

GMP (Good Manufacturing Practice)

Good manufacturing practice adalah salah satu tata cara manajemen yang disesuaikan dengan standar negara dalam bentuk prosedur dengan tujuan untuk menghasilkan produk makanan atau minuman berkualitas.

Setiap perusahaan yang memproduksi bahan konsumsi wajib melakukan penerapan GMP. Selain itu, terdapat beberapa jenis GMP di Indonesia, sepeti: 

  • CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik): Standar GMP yang berfokus pada tata cara produksi obat-obatan dan cara pembuatan obat yang baik dan benar.
  • CPMB (Cara Pembuatan Makanan yang Baik): Standar GMP yang berfokus pada tata cara produksi makanan.
  • CPKN (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik): Standar GMP yang berfokus pada tata cara membuat produksi kosmetik.
  • CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik): Standar GMP yang berfokus pada tata cara produksi obat-obatan jenis tradisional dan obat herbal.
SCM (Supply Chain Management)

Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pemasok merupakan sebuah sistem integrasi antara fungsi maupun lintas organisasi dalam hal produksi dan mengantar produk ke pelanggan distribusi. Sistem ini fokus pada proses aliran barang atau jasa entah itu dari supplier, manufaktur, retailer hingga konsumen yang merupakan satu kesatuan yang saling terhubung, tanpa pembatas, dan berlangsung secara transparan. 

Secara sederhana, konsep SCM adalah strategi terkait kegiatan produksi, shipping, dan distribusi produk (barang atau jasa) dari perusahaan sampai kepada pelanggannya. Konsep ini dilakukan untuk melihat pengelolaan seseorang atau tim dalam meningkatkan skala produktivitas, kualitas, dan efisiensi operasional dalam perusahaan tersebut.

SMETA ( Sedex Members Ethical Trade Audit )

SMETA adalah prosedur audit yang dikembangkan oleh Sedex (Supplier Ethical Data Exchange), yaitu organisasi nirlaba yang mendukung bisnis dan berkomitmen untuk melakukan peningkatan berkelanjutan pada kinerja praktik etika dalam rantai pasokan mereka.

Klien Kami

Kepercayaan – Bekerjasama – Perbaikan Berkesinambungan -Kebahagiaan

PT Katshushiro Indonesia
Galvindo Ampuh
PT Mitsuyoshi Manufacturing Indonesia
Galvindo Ampuh
PT Mitsuyoshi Manufacturing Indonesia
Galvindo Ampuh
Verified by MonsterInsights